Reaksi Inti
Deret Radioaktif
Sabtu, 01 Maret 2014
Minggu, 23 Februari 2014
Deret Radioaktif
Inti
radioaktif tidak selalu meluruh dan menghasilkan inti anak yang stabil.
Seringkali inti anak juga tidak stabil, sehingga terjadi peluruhan
berikutnya yang juga belum tentu stabil. Setelah beberapa kali meluruh,
akan terbentuk inti yang benar-benar stabil. Tahapan-tahapan peluruhan
tersebut akan mengikuti suatu urutan yang disebut deret radioaktif.
Peluruhan yang demikian disebut peluruhan berantai.
Dalam proses peluruhan radioaktif, nomor
massa A inti induk akan berubah dengan 4 satuan (peluruhan alfa) atau A
tidak berubah (peluruhan beta). Karena itu nomor massa A dari
isotop-isotop anggota peluruhan berantai, pasti meluruh dengan kelipatan
4. Dengan demikian ada empat deret yang mungkin dengan nomor massa A,
yang dapat dinyatakan dengan rumus 4n, 4n + 1, 4n + 2, 4n +3, dengan n
adalah bilangan bulat.
Masing-masing deret radioaktif diberi
nama dengan inti induknya. Deret radioaktif 4n + 2 diberi nama deret
uranium. Deret radioaktif 4n + 3 diberi nama deret aktinium. Deret 4n
diberi nama deret deret Thorium dan deret 4n + 1 diberi nama deret
Neptunium.
Tabel 1. Deret Radioaktif Alam
Deret radioaktif menggambarkan bentuk
transformasi dan masing-masing deret terdiri dari urutan produk nuklida
anak yang semuanya dapat diturunkan dari nuklida induk.
Keempat deret unsur radioaktif tersebut adalah:
1) Deret Thorium
Deret Thorium merupakan deret yang diawali unsur 92Th232 (inti induk) dan diakhiri unsur 87Pb208
sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 7 peluruhan α dan 5 peluruhan
β. Deret ini disebut juga deret (4n), karena deret Thorium memiliki
nomor massa yang dinyatakan oleh bilangan 4n, dengan n adalah bilangan
bulat positif.
Gambar 9. Deret peluruhan Thorium (A=4n),
Peluruhan 83Bi212 dapat berlangsung melalui pemancaran sinar alfa, kemudian pemancaran beta dalam urutan terbalik.
Peluruhan 83Bi212 dapat berlangsung melalui pemancaran sinar alfa, kemudian pemancaran beta dalam urutan terbalik.
2) Deret Neptunium
Deret Neptunium merupakan deret yang diawali unsur (inti induk) dan diakhiri unsur sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 8 peluruhan α dan 5 peluruhan β. Deret ini disebut juga deret (4n+1).
Gambar 10. Deret peluruhan Neptunium (A=4n+1),
Peluruhan dapat berlangsung melalui pemancaran sinar alfa dan pemancaran beta atau dalam urutan terbalik.
Peluruhan dapat berlangsung melalui pemancaran sinar alfa dan pemancaran beta atau dalam urutan terbalik.
3) Deret Uranium
Deret Uranium merupakan deret yang diawali unsur (inti stabil) dan diakhiri unsur sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 9 peluruhan α dan 7 peluruhan β. Deret ini disebut juga deret (4n+2).
Gambar 11. Deret peluruhan Uranium (A=4n+2),
Peluruhan dapat berlangsung dengan pemancaran sinar alfa kemudian beta atau dengan urutan yang terbalik.
Peluruhan dapat berlangsung dengan pemancaran sinar alfa kemudian beta atau dengan urutan yang terbalik.
Tiap deret mempunyai deretan yang cukup panjang sampai akhirnya menjadi inti stabil.
4) Deret Aktinium
Deret Aktinium merupakan deret yang diawali unsur (inti induk) dan diakhiri unsur sebagai unsur yang stabil, dengan melalui 9 peluruhan α dan 6 peluruhan β. Deret ini disebut juga deret (4n+3).
Gambar 12. Deret peluruhan Aktinium (A=4n+3),
Peluruhan dapat berlangsung dengan pemancaran sinar alfa kemudian beta atau dengan urutan yang terbalik.
Peluruhan dapat berlangsung dengan pemancaran sinar alfa kemudian beta atau dengan urutan yang terbalik.
Langganan:
Postingan (Atom)